Miracle #1
Sunday, November 28, 2010
Waktu dulu putus sama pacar pertama, aku berharap untuk suatu saat bisa kembali lagi bersamanya. Bahkan aku sempat berpikir akan menunggunya sampai kapanpun. Sampai akhirnya aku diijinkan Tuhan untuk melanjutkan kuliah di Australia. Aku sempat terpikir bahwa mungkin ini jalan Tuhan untuk mengembalikan dia padaku. Dan kepergianku untuk melanjutkan sekolah ke Australia, aku berharap dengan aku mendekatinya maka kemungkinan untuk kembali lagi dengannya akan lebih besar.
Sampai akhirnya, setelah 1 tahun di Australia dan aku harus pulang kembali ke Indonesia, ternyata tidak membawa hasil apapun. Tapi aku tetap tidak putus asa. Aku tetap berusaha dekat dengannya, walaupun hanya melalui dunia maya, dan mengusahakan apapun agar aku bisa tetap dekat dengannya. Aku masih berharap untuk bisa kembali dengannya. How desperate was I ya hahahah…
Waktu pulang ke Indonesia, karena studi lanjutku dibiayai oleh Jurusan, maka aku pun harus mengabdi ke Jurusan dengan cara menjadi dosen. Dan akupun menjadi dosen, padahal sejak awal kuliah, aku sudah bertekad untuk tidak akan menjadi dosen. Aku tidak suka berbicara di depan orang banyak. Dan aku merasa, aku tidak berbakat untuk itu. Aku pun belum merasa ilmuku cukup.
Sampai tak terasa, sudah hampir 5 tahun aku putus dengan pacar pertamaku, tapi aku masih memiliki harapan untuk kembali padanya, walaupun sudah mulai sedikit meluntur. Aku terus bertanya pada Tuhan. Tuhan, kapan aku bisa kembali padanya. Sampai akhirnya, tepat pada 5 tahun kami putus, aku akhirnya disadarkan bahwa dia bukanlah untukku.
Akhirnya aku mulai merubah permintaanku. Aku belajar untuk menyerahkan semuanya pada rencana Tuhan, dan bukan rencanaku. Kehendak Tuhan dan bukan kehendakku. Cukup lama aku menunggu dan kadang2 terasa lelah juga menunggu sesuatu yang tak kunjung terlihat, not even a signal. Sampai pada hari ulang tahunku yang ke 29, signal itu muncul, hanya aku belum menyadarinya.
Signal-signal itu terus datang, dan aku masih belum benar2 menyadarinya. Sampai beberapa bulan kemudian, aku baru menyadarinya. Namun karena apa yang kualami agak tidak lazim, maka aku masih tidak merasa yakin dengan apa yang aku rasakan. Kadang aku menolak perasaan itu, kadang aku menerimanya.
Sampai suatu saat, aku berdoa (saat itu kami ber-HTS ria), jika memang dia, let him confirmed our status and asked me before the weekend. And you know, that weekend, he asked me. After I accepted him, dia cerita that he was dreaming one night (some night in that week), that I was asking him about our status. And after he gave a thought of our status, he decided to ask me. There.. 1 answered sign.
Dan, manusia memang tidak mudah diyakinkan dan tidak mudah puas. So I asked for another sign. And He gave me another sign. Saat itu, hubungan kami ditentang oleh Mamaku, dan aku masih belum tahu bagaimana meyakinkan Mama untuk menerima hubungan kami. Minggu itu, kami ke gereja bersama. Di gereja, tema kotbah tentang doa puasa. Setelah kebaktian, aku bilang ke dia, bagaimana kalau kita doa puasa, untuk harapan kita agar Mama bisa menerima hubungan kita, jika memang ini kehendak Tuhan. Dan taukah kalian, apa jawaban dia.. He said “I was just about to ask you to do exactly the same thing.”
So there.. 2nd answered sign from God. So, I need not to doubt about us anymore. Hanya kami memang harus berusaha untuk meyakinkan Mama, tanpa harus melukai hatinya. Kami terus berdoa dan berpuasa untuk apa yang kami gumulkan. Dan akhirnya, beberapa bulan setelah ponakan kedua ku lahir dan Mamaku datang ke Jakarta untuk menghadiri upacara penyerahan ponakan ku, akhirnya Mamaku memberikan restunya. And here we are.. almost 2 years from then.. Keep praying for our relationship and future. Menyerahkan semua rencana kami pada Tuhan, untuk mengatur sesuai dengan kehendaknya.
Beberapa signal lain yang Tuhan berikan :
- Ganjil 2008, beberapa mahasiswa memintaku untuk menjadi pembimbing skripsi (pertama kali bimbing skripsi), awalnya dia akan mengambil skripsi kelas, sehingga tidak dibawah bimbinganku. Tetapi akhirnya dia memutuskan untuk dibimbing olehku. Tetapi karena itu adalah pertama kali aku bimbing skripsi, boss tidak mengijinkan aku untuk membimbing terlalu banyak skripsi (ada 4 skripsi yang tadinya ada dibawah bimbinganku). Boss hanya mengijinkan 2 skripsi dan boss yang memilihkan skripsi mana yang akan aku bimbing. Dan, ternyata dia adalah salah satu dari 2 skripsi yang aku bimbing. Dan akhirnya benar2 menjadi dekat.
- Genap 2007, seharusnya aku mengajar mata kuliah Sistem Multimedia untuk kelas yang lain, tetapi karena temanku meminta untuk tukar kelas, aku mengajar kelasnya dia, mengenal dia lebih dekat.
- Ganjil 2007, aku mengajar mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer untuk kelasnya dia, pertama kali bertemu dengannya.
- Ganjil 2005, dia mulai masuk kuliah, aku mulai mengajar jadi dosen.
- November 2003, kalau aku tidak melanjutkan sekolah S2, maka aku tidak akan pernah bertemu dia, karena aku tidak akan jadi dosen. Tuhan mengijinkanku untuk kuliah S2 di tahun itu, tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat, sehingga aku bisa jadi pembimbing skripsi tepat pada saat dia mengambil skripsi.
Well, that's one miracle from God for me, next time I'll tell you another miracle in my life.
Semoga bisa jadi berkat buat semua..
Soli Deo Gloria
Sampai akhirnya, setelah 1 tahun di Australia dan aku harus pulang kembali ke Indonesia, ternyata tidak membawa hasil apapun. Tapi aku tetap tidak putus asa. Aku tetap berusaha dekat dengannya, walaupun hanya melalui dunia maya, dan mengusahakan apapun agar aku bisa tetap dekat dengannya. Aku masih berharap untuk bisa kembali dengannya. How desperate was I ya hahahah…
Waktu pulang ke Indonesia, karena studi lanjutku dibiayai oleh Jurusan, maka aku pun harus mengabdi ke Jurusan dengan cara menjadi dosen. Dan akupun menjadi dosen, padahal sejak awal kuliah, aku sudah bertekad untuk tidak akan menjadi dosen. Aku tidak suka berbicara di depan orang banyak. Dan aku merasa, aku tidak berbakat untuk itu. Aku pun belum merasa ilmuku cukup.
Sampai tak terasa, sudah hampir 5 tahun aku putus dengan pacar pertamaku, tapi aku masih memiliki harapan untuk kembali padanya, walaupun sudah mulai sedikit meluntur. Aku terus bertanya pada Tuhan. Tuhan, kapan aku bisa kembali padanya. Sampai akhirnya, tepat pada 5 tahun kami putus, aku akhirnya disadarkan bahwa dia bukanlah untukku.
Akhirnya aku mulai merubah permintaanku. Aku belajar untuk menyerahkan semuanya pada rencana Tuhan, dan bukan rencanaku. Kehendak Tuhan dan bukan kehendakku. Cukup lama aku menunggu dan kadang2 terasa lelah juga menunggu sesuatu yang tak kunjung terlihat, not even a signal. Sampai pada hari ulang tahunku yang ke 29, signal itu muncul, hanya aku belum menyadarinya.
Signal-signal itu terus datang, dan aku masih belum benar2 menyadarinya. Sampai beberapa bulan kemudian, aku baru menyadarinya. Namun karena apa yang kualami agak tidak lazim, maka aku masih tidak merasa yakin dengan apa yang aku rasakan. Kadang aku menolak perasaan itu, kadang aku menerimanya.
Sampai suatu saat, aku berdoa (saat itu kami ber-HTS ria), jika memang dia, let him confirmed our status and asked me before the weekend. And you know, that weekend, he asked me. After I accepted him, dia cerita that he was dreaming one night (some night in that week), that I was asking him about our status. And after he gave a thought of our status, he decided to ask me. There.. 1 answered sign.
Dan, manusia memang tidak mudah diyakinkan dan tidak mudah puas. So I asked for another sign. And He gave me another sign. Saat itu, hubungan kami ditentang oleh Mamaku, dan aku masih belum tahu bagaimana meyakinkan Mama untuk menerima hubungan kami. Minggu itu, kami ke gereja bersama. Di gereja, tema kotbah tentang doa puasa. Setelah kebaktian, aku bilang ke dia, bagaimana kalau kita doa puasa, untuk harapan kita agar Mama bisa menerima hubungan kita, jika memang ini kehendak Tuhan. Dan taukah kalian, apa jawaban dia.. He said “I was just about to ask you to do exactly the same thing.”
So there.. 2nd answered sign from God. So, I need not to doubt about us anymore. Hanya kami memang harus berusaha untuk meyakinkan Mama, tanpa harus melukai hatinya. Kami terus berdoa dan berpuasa untuk apa yang kami gumulkan. Dan akhirnya, beberapa bulan setelah ponakan kedua ku lahir dan Mamaku datang ke Jakarta untuk menghadiri upacara penyerahan ponakan ku, akhirnya Mamaku memberikan restunya. And here we are.. almost 2 years from then.. Keep praying for our relationship and future. Menyerahkan semua rencana kami pada Tuhan, untuk mengatur sesuai dengan kehendaknya.
Beberapa signal lain yang Tuhan berikan :
- Ganjil 2008, beberapa mahasiswa memintaku untuk menjadi pembimbing skripsi (pertama kali bimbing skripsi), awalnya dia akan mengambil skripsi kelas, sehingga tidak dibawah bimbinganku. Tetapi akhirnya dia memutuskan untuk dibimbing olehku. Tetapi karena itu adalah pertama kali aku bimbing skripsi, boss tidak mengijinkan aku untuk membimbing terlalu banyak skripsi (ada 4 skripsi yang tadinya ada dibawah bimbinganku). Boss hanya mengijinkan 2 skripsi dan boss yang memilihkan skripsi mana yang akan aku bimbing. Dan, ternyata dia adalah salah satu dari 2 skripsi yang aku bimbing. Dan akhirnya benar2 menjadi dekat.
- Genap 2007, seharusnya aku mengajar mata kuliah Sistem Multimedia untuk kelas yang lain, tetapi karena temanku meminta untuk tukar kelas, aku mengajar kelasnya dia, mengenal dia lebih dekat.
- Ganjil 2007, aku mengajar mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer untuk kelasnya dia, pertama kali bertemu dengannya.
- Ganjil 2005, dia mulai masuk kuliah, aku mulai mengajar jadi dosen.
- November 2003, kalau aku tidak melanjutkan sekolah S2, maka aku tidak akan pernah bertemu dia, karena aku tidak akan jadi dosen. Tuhan mengijinkanku untuk kuliah S2 di tahun itu, tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat, sehingga aku bisa jadi pembimbing skripsi tepat pada saat dia mengambil skripsi.
Well, that's one miracle from God for me, next time I'll tell you another miracle in my life.
Semoga bisa jadi berkat buat semua..
Soli Deo Gloria
posted by Me at 10:55 PM, | 12 comments