Christianity View - Knowing - The Movie
Tuesday, May 19, 2009
Kemarin baru dapet dari e-mail.. Review tentang film Knowing, yang menurut g cukup sesuai.. karena g juga sempat berpikir hal yang sama, walo ngga secara keseluruhan.. G share di sini, sapa tau ada yang bisa dapet sesuatu dari review ini.. Berikut review nya.. Silakan dinikmati.. Bagi yang setuju, semoga bisa menjadi berkat. Bagi yang ga setuju, ya anggap aja bahan bacaan dikala senggang saja.. :D
--Start of Copy--
KNOWING : Sebuah film Kristen dalam penyamaran.
By Unknown
(Bagi yang belum menonton mungkin boleh melewatkan email ini karena didalamnya mengandung beberapa spoiler yang mungkin anda tidak suka mengetahui jalan cerita sebelum menonton.)
Syalom,
Sahabat, malam lalu saya baru selesai menonton film Knowing. Dan saya harus akui, film ini membuat saya merinding. Bukan hanya karena efek khusus atau kejutan2 ala Hollywood. Namun jalan ceritanya yang sangat menegur kita. Knowing menurut saya, adalah sebuah film Kristen dalam penyamaran.
Mengapa dalam penyamaran? Karena didalam film hanya beberapa kali secara eksplisit menyebutkan referensi kepada Alkitab atau Yesus. Namun secara jalan cerita dan drama, film ini sangat menyentuh hati Kristiani saya yang terdalam. Bagi yang telah menonton mungkin tahu yang saya maksud.
Mengambil tema seputar hari kiamat dan rapture (pengangkatan), maka dalam film ini sangat kental nuansa penyesalan dan pertobatan. Betapa tak berdayanya manusia ditangan Tuhan, tak seperti film-film hari kiamat lain yang seolah-olah manusia selalu mampu menghentikan hari kiamat. Film ini mengingatkan saya, bahwa bila sudah tiba saatnya, maka semegah-megahnya kebudayaan manusia dan setinggi-tingginya hasil karya manusia, segala sesuatunya akan tumbang seperti gandum yang dituai pada
musim panen.
Kiamat juga bukanlah pekejaan Iblis seperti di film-film setan, dimana ketika setannya terbunuh maka kiamat pun batal. Kiamat bukanlah "kejahatan" yang terkalahkan oleh "kebaikan".. Kiamat adalah pekerjaan Ilahi. Dan segala pekerjaan Ilahi adalah Kudus dan Baik adanya. Tidak ada yang dapat mencegahnya.
Judul film itu sendiri sangat bermakna. Knowing berarti mengetahui. Kita sebenarnya mengetahui bahwa Injil itu benar, bahwa dunia ini akan kiamat. Namun apakah yang kita perbuat dengan pengetahuan itu? Sang pemeran utama adalah seorang Atheis, yang jauh didalam hatinya dia mengetahui bahwa semua di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Namun ia menyangkalnya, menyangkal hatinya sekaligus menyangkal Tuhan dan
mengejar ilmu pengetahuan. Maka Tuhan dengan ironiNya pun memberinya pengetahuan yang paling mutakhir, pengetahuan akan hari kiamat..
Ketika ia memperingatkan ayahnya agar mencoba menyelamatkan diri dari kiamat, ayahnya hanya menjawab: "Aku tidak akan kemana-mana. Aku siap bila tiba waktu Yesus menjemputku. Siapkah kamu?"
Sang pemeran wanita tunduk dalam penyesalan ketika mengetahui segalanya adalah benar.. "selama ini aku tahu bahwa ibuku benar, tapi aku menyangkalnya dan menganggap ibuku gila". Sebuah singgungan bagi kita. Seringkali saya walaupun mengetahui kebenaran Injil, namun tetap menyangkalnya dan diam-diam menganggap orang-orang yang hidup kudus dijaman sekarang adalah gila.
Setelah tersadar bahwa kiamat tak dapat dihentikan, dan ketika anak-anaknya terpanggil oleh malaikat untuk diselamatkan dari derita kiamat, sang pemeran pria mencoba mengikuti mereka. Namun apa daya? Malaikat pun berkata "hanya mereka yang mau menjawab panggilan, yang akan diselamatkan." Seberapa seringkah Ia "berbisik" kepada kita? Melalui mata dan telinga hati kita? Apakah kita mendengarkan panggilanNya? Apakah nanti kita akan seperti sang pemeran utama yang hanya bisa
menangis ketika anak-anaknya terangkat? Terus terang film ini membuat saya takut, sangat takut...
Pada akhirnya, anak-anaknya tiba di langit yang baru dan bumi yang baru, dimana terdapat cahaya abadi dan pohon kehidupan seperti tertulis pada Wahyu 22.
Namun saya sedikit bernapas lega sesaat sebelum itu, ketika sang pemeran utama kembali ke rumah Ayahnya. Dengan sangat bijak Ayahnya (yang seorang pendeta) memeluknya dan berkata: "Ini semua bukanlah sebuah akhir"
Dan dijawabnya dengan: "Aku tahu..."
Kita semua telah mengetahui. Namun pertanyaannya: Siapkah kita?
--End of Copy--
--Start of Copy--
KNOWING : Sebuah film Kristen dalam penyamaran.
By Unknown
(Bagi yang belum menonton mungkin boleh melewatkan email ini karena didalamnya mengandung beberapa spoiler yang mungkin anda tidak suka mengetahui jalan cerita sebelum menonton.)
Syalom,
Sahabat, malam lalu saya baru selesai menonton film Knowing. Dan saya harus akui, film ini membuat saya merinding. Bukan hanya karena efek khusus atau kejutan2 ala Hollywood. Namun jalan ceritanya yang sangat menegur kita. Knowing menurut saya, adalah sebuah film Kristen dalam penyamaran.
Mengapa dalam penyamaran? Karena didalam film hanya beberapa kali secara eksplisit menyebutkan referensi kepada Alkitab atau Yesus. Namun secara jalan cerita dan drama, film ini sangat menyentuh hati Kristiani saya yang terdalam. Bagi yang telah menonton mungkin tahu yang saya maksud.
Mengambil tema seputar hari kiamat dan rapture (pengangkatan), maka dalam film ini sangat kental nuansa penyesalan dan pertobatan. Betapa tak berdayanya manusia ditangan Tuhan, tak seperti film-film hari kiamat lain yang seolah-olah manusia selalu mampu menghentikan hari kiamat. Film ini mengingatkan saya, bahwa bila sudah tiba saatnya, maka semegah-megahnya kebudayaan manusia dan setinggi-tingginya hasil karya manusia, segala sesuatunya akan tumbang seperti gandum yang dituai pada
musim panen.
Kiamat juga bukanlah pekejaan Iblis seperti di film-film setan, dimana ketika setannya terbunuh maka kiamat pun batal. Kiamat bukanlah "kejahatan" yang terkalahkan oleh "kebaikan".. Kiamat adalah pekerjaan Ilahi. Dan segala pekerjaan Ilahi adalah Kudus dan Baik adanya. Tidak ada yang dapat mencegahnya.
Judul film itu sendiri sangat bermakna. Knowing berarti mengetahui. Kita sebenarnya mengetahui bahwa Injil itu benar, bahwa dunia ini akan kiamat. Namun apakah yang kita perbuat dengan pengetahuan itu? Sang pemeran utama adalah seorang Atheis, yang jauh didalam hatinya dia mengetahui bahwa semua di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Namun ia menyangkalnya, menyangkal hatinya sekaligus menyangkal Tuhan dan
mengejar ilmu pengetahuan. Maka Tuhan dengan ironiNya pun memberinya pengetahuan yang paling mutakhir, pengetahuan akan hari kiamat..
Ketika ia memperingatkan ayahnya agar mencoba menyelamatkan diri dari kiamat, ayahnya hanya menjawab: "Aku tidak akan kemana-mana. Aku siap bila tiba waktu Yesus menjemputku. Siapkah kamu?"
Sang pemeran wanita tunduk dalam penyesalan ketika mengetahui segalanya adalah benar.. "selama ini aku tahu bahwa ibuku benar, tapi aku menyangkalnya dan menganggap ibuku gila". Sebuah singgungan bagi kita. Seringkali saya walaupun mengetahui kebenaran Injil, namun tetap menyangkalnya dan diam-diam menganggap orang-orang yang hidup kudus dijaman sekarang adalah gila.
Setelah tersadar bahwa kiamat tak dapat dihentikan, dan ketika anak-anaknya terpanggil oleh malaikat untuk diselamatkan dari derita kiamat, sang pemeran pria mencoba mengikuti mereka. Namun apa daya? Malaikat pun berkata "hanya mereka yang mau menjawab panggilan, yang akan diselamatkan." Seberapa seringkah Ia "berbisik" kepada kita? Melalui mata dan telinga hati kita? Apakah kita mendengarkan panggilanNya? Apakah nanti kita akan seperti sang pemeran utama yang hanya bisa
menangis ketika anak-anaknya terangkat? Terus terang film ini membuat saya takut, sangat takut...
Pada akhirnya, anak-anaknya tiba di langit yang baru dan bumi yang baru, dimana terdapat cahaya abadi dan pohon kehidupan seperti tertulis pada Wahyu 22.
Namun saya sedikit bernapas lega sesaat sebelum itu, ketika sang pemeran utama kembali ke rumah Ayahnya. Dengan sangat bijak Ayahnya (yang seorang pendeta) memeluknya dan berkata: "Ini semua bukanlah sebuah akhir"
Dan dijawabnya dengan: "Aku tahu..."
Kita semua telah mengetahui. Namun pertanyaannya: Siapkah kita?
--End of Copy--
Labels: Christianity, Review
posted by Me at 2:34 PM, | 5 comments