Take A Side ? Should It ?

Wednesday, June 25, 2008
Tadi selama dalam perjalanan ke Kopertis, di sepanjang jalan tol ada papan promosi Koran Jakar*a. Di papan promosi itu ada tagline dari koran tersebut. Hmm.. sebenernya si ga aneh2 banget si.. cuma agak menggelitik gitu. Tagline nya bunyinya gini :

"Kebenaran Tidak Pernah Memihak"

Hmm.. gimana menurut pendapat temen2 ? Apakah kebenaran memang tidak pernah memihak ? Atau tidak berani memihak untuk menghadirkan kedamaian ?

Kalau menurut g, kebenaran seharusnya selalu, memihak ke kebenaran itu sendiri. Karena kalau kebenaran tidak pernah memihak, yang menurut g, g artikan sebagai upstain, brarti kebenaran tidak akan pernah bisa menyampaikan apakah kebenaran itu. Dan pihak-pihak yang berseberangan tidak akan pernah tau apa yang namanya kebenaran. Karena kebenaran tidak mau menyatakan dirinya, dimana jika dia menyatakan dirinya, secara ga langsung dia akan memihak kepada kebenaran. *uda bingung belom ?? g aja bingung hahahah..*

Hmm.. contohnya gini.. tau iklan teh bot*l sos*o yang tentang burung onta ? Kira2 gini bunyi iklannya :

A : Burung onta itu unggas
B : Burung memang unggas, tapi onta bukan unggas
A : Unggas
B : Bukan unggas
dsb dsb
C : Ga peduli unggas atau bukan, yang penting minumnya teh bot*l sos*o.

Nah dari percakapan di atas, terlihat bahwa si C tidak mau memihak si A atau si B. Maksudnya satu, tidak ingin memperpanjang masalah. Karena kalau dia memilih salah satu, maka mungkin perdebatan itu akan menjadi panjang, dan mungkin saja akan tidak perna selesai, jika pihak yang merasa disalahkan tidak mau menerima hal yang berseberangan dengan yang diyakininnya. Tapi apakah dengan demikian tindakan C bisa dikatakan kebenaran ?

Mungkin memang untuk satu hal, dia bisa dibilang bertindak baik. Yaitu mencegah terjadinya perdebatan yang panjang. Tapi ini hanya untuk sementara saja, untuk jangka waktu yang lama, tindakannya bukanlah suatu kebenaran. Karena si A dan B akan tetap memendam dalam hatinya, keyakinan masing2 pada kebenaran yang mereka yakini masing2, dimana itu adalah kebenaran mereka sendiri, dan bukan kebenaran yang sebenar2nya.

Sehingga malah terjadi pembodohan / penyesatan terhadap kedua orang tersebut. Dan bukan tidak mungkin suatu saat perdebatan itu akan muncul kembali, dan jika di saat itu malah ada pihak yang memihak pada kesalahan, mungkin akibat yang ditimbulkan akan lebih buruk lagi.

Andaikata si C, mau menyatakan kebenaran, pihak yang benar akan mendapatkan penegasan dari kebenaran dan pihak yang salah akan mengetahui mana kebenaran. Walaupun mungkin pihak yang salah tidak mau menerima dan tetap keukeuh pada yang diyakininya, setidaknya untuk sekali waktu, dia pernah mendengar akan kebenaran. Dan suatu saat, mungkin dia bisa belajar untuk menerima bahwa tidak semua kebenaran itu indah dimata kita. Tapi itulah kebenaran.

Nah, karena itulah, menurut g seharusnya kebenaran harus selalu berpihak pada kebenaran itu sendiri, dan bukannya tidak pernah berpihak. Karena untuk menyuarakan suatu kebenaran, kadang2 memang ada harga yang harus dibayar, dan kadang2 kedamaian sementara yang harus dikorbankan untuk itu.

Well, it's just me yang kurang kerjaan dalam perjalanan panjang selama ke Kopertis.

So what do you think guys ?

Labels:

 
posted by Me at 11:58 AM, |

7 Comments:

SETUJU BERATT!!!!!!!!!! kakakakakakkak.... kebanyakan orang di dunia ini mengharapkan kedamaian yang sesaat.. padahal kalau dy berani untuk mengorbankan itu... mungkin dy bkal dapetin sesuatu yang lebih... ^^ hhehehe..

kyk orang2 yg baru2 mengaku "intelek" tapi malah tindakan mereka tidak menunjukkan ke intelek - an mereka...
ckckckck... demo sini.. demo sana...

apa itu berguna? BBM turun? demo sampe mati juga ga bkal turun... ^^ mau dibilang intelek tapi ga da otak untk berpikir... cuma bisa merusak....ckckckckckck.... indonesia... kalo semua orang "intelek" nya kyk gtu.. wahh... kudu siapin pasport dah... pindah Kewarganegaraan...

kakakakakakakaa.......
hahah.. lah lah.. kok malah curhat demo BBM :))
hahahaha... bis bngung keluarin dimana..... akakakkakaka.... :D
hm.. kebenaran itu adalah semu cie.. yang ada adalah pengukuhan suatu hal oleh entitas yang memiliki kekuatan lebih daripada entitas lain.

halahhhhhhhh =))
@mie : yah.. buat pelampiasan dong blog aye :))

@Nung : jadi klo entitas yang lebih kuat bilang Anung berkaki 4, brarti Anung berkaki 4 ya :))

klo menurut saya, terlepas dari pengukuhan apapun, kebenaran tetap kebenaran :), dan Anung tetap berkaki 2 :D
Ci, tanya don'k
jadi "kebenaran" tu apa?

klo kebenaran itu memihak dirinya sendiri berarti kan tidak memihak siapa pun don'k.
mungkin itu maksud dari:
"kebenaran tidak pernah memihak"?
hahaha.. apa ya kebenaran itu... heheh.. hmm.. kebenaran ya hal yang benar.. bukan hal yang salah :))

klo dia memihak pada diri sendiri, brarti dia memihak dong, bukan tidak pernah memihak.. :) hehe..